Senin, 07 November 2011
In:
kesehatan
Dyslexia
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi
ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada
orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani
δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau
"leksikal").
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan
pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas
dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa
dan juga daya sensorik pada indera perasa. Terminologi disleksia juga digunakan untuk
merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat
kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain memengaruhi kemampuan
membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan
berbicara pada beberapa pengidapnya.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan
terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan
seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga
dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan
sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Hal
ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap tidak konsentrasi
dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak
dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar. Para peneliti
menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal
akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Ada dua tipe disleksia, yaitu developmental
dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena
gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia
diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan
disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan
perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal
disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan
terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung
antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal,
cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat
mengalami keuslitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca,
kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.[1]
Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai
disfungsi disleksia adalah Albert Einstein, Tom Cruise, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar